BISMILLAH AR-RAHMAN AR-RAHIM

Blog ini akan menampilkan beberapa tulisan tentang apa aja yang bermanfaat. Semoga mendapat nilai tambah yang positif

Kamis, 25 Maret 2010

MANAJEMEN KELAS

PENGERTIAN MANAJEMEN KELAS

Manajemen dapat diartikan sebagai pengelolaan. Manajemen adalah semua tindakan memobilisasi potensi sekelompok orang dengan memanfaatkan sejumlah fasilitas dalam suatu usaha dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Kelas yakni ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa bekumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar.

Manajemen kelas adalah usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah kepada penyiapan bahan belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar mengajar agar berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai. Aktivitas proses belajar mengajar yang memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.

PERAN GURU DALAM KELAS

Dalam kaitannya dengan tugas pengelolaan kelas ada beberapa peran guru yang harus dilakukan sebagai berikut:
  1. Peran sebagai Pengajar
  2. Peran sebagai Pendidik.
  3. Peran sebagai Pembimbing.
  4. Peran sebagai Pemimpin.

KEMAMPUAN DAN SIKAP GURU

Seorang guru setidaknya harus memiliki kemampuan dan sikap sebagai berikut:
  1. Menguasai Kurikulum.
  2. Menguasai Materi setiap Materi Pelajaran.
  3. Menguasai Metode dan Evaluasi Belajar.
  4. Setia tehadap Tugas.
  5. Disiplin dalam Arti Luas.

TUJUAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KELAS

Tujuan Manajemen Kelas:
  1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
  2. Menghilangkan segala hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
  3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
  4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.

Fungsi manajemen kelas adalah menciptakan, mempertahankan, mengembangkan dan mengoptimalkan kondisi kelas.


JENIS DAN PROSEDUR MANAJEMEN KELAS

Jenis manajemen kelas adalah semua tindakan pengelolaan proses belajar mengajar, interaksi balajar mengajar secara efektif di dalam kelas, secara prefentif, kuratif dan preserfatif.

Prosedur dalam manajemen kelas:
  1. Mengidentifikasi dan klasifikasi masalah, indifidual maupun kelompok.
  2. Menganalisis dan telah masalah.
  3. Memilih dan menentukan alternative pemecahan masalah.
  4. Memanfaatkan umpan balik.

ASPEK-ASPEK MANAJEMEN KELAS

Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam mengatur kelas:
  1. Mengecek kehadiran siswa.
  2. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan.
  3. Pendistribusian bahan dan alat.
  4. Mengumpulkan informasi dari siswa.
  5. Mencatat data.
  6. Pemeliharaan arsip.
  7. Menyampaikan materi pelajaran.
  8. Memberikan tugas/PR.

PROBLEMATIKA MANAJEMEN KELAS

Adapun problematika manajemen kelas tersebut dikelompokan menjadi dua kategori:
  1. Masalah Individual
  2. Masalah Kelompok
Penyimpangan tingkah laku individual tersebut antara lain:
  1. Tingkah laku yang ingin mendapatkan perhatian dari orang lain. (Attention Getting Behaviors). Seperti membadut di kelas, rewal, malas, keras kepala, mengganggu dan selalu meminta bantuan.
  2. Tingkah laku yang ingin menunjukan kekuatan.(Power Seeking Behaviors). Seperti, selalu berdebat, brutal,marah-marah, berbohong, pembangkang, suka mengancam dsb.
  3. Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain. (Revenge Seeking Behaviors). Sepeti, menyakiti, mengata-ngatai, memukul, mengejek dsb.
  4. Tingkah laku yang bertujuan menuntut balas atau kompensasi karena mengalami frustasi. Seperti, ganas, agresif, intimidasi, provokasi, pencemburu dsb.
  5. Peragaan ketidak mampuan menyesuaikan diri. Seperti, masa bodoh, pesimis, menyendiri atau minder dsb.
Masalah-masalah kelompok:
  1. Kelas kurang kohesif, mis: perbedaan jenis kelamin, suku, tingkatan social ekonomi dsb.
  2. Kelas mereaksi negative terhadap salah seorang anggotanya, mis: mengejek anggota kelas bila ada kekurangan.
  3. “Membesarkan” hati anggota kelas yang justru melanggar norma.
  4. Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatinannya dari tugas yang tengah digarap.
  5. Semangat kerja rendah.
  6. Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
Upaya mengatasi masalah dalam pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu secara:
  1. Preventif
  2. Kuratif/Korektif
  3. Preservatif
Pengelolaan kelas secara preventif atau pencegahan meliputi upaya:
  1. Peningkatan kesadaran diri, keyakinan dan tanggung jawab guru.
  2. Peningkatan kesadaran, keyakinan atau kepercayaan diri siswa.
  3. Peningkatan interaksi dan komunikasi edukatif dalam suasana akrab, kekeluargaan, keikhlasan dan keterbukaan.
  4. Meningkatkan kemampuan guru untuk mengidentifikasikan tingkah laku siswa.
  5. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru menyiapkan berbagai alternatif pemecahan masalah.
  6. Tindak lanjut yang harus dilakukan.
Pengelolaan kelas secara kuratif atau perbaikan meliputi upaya:
  1. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah, baik peroangan maupun kelompok.
  2. Menganalisis masalah untuk mengetahui latar belakang dan sebab masalah.
  3. Menyiapkan, memilih dan menetapkan berbagai alternative pemecahan masalah.
  4. Menerapkan pelaksanaan alternative pemecahan masalah.
  5. Melakukan pemantauan terhadap tingkah laku yang diinginkan.
  6. Memanfaatkan hasil pemantauan atau evaluasi sebagai umpan balik.
Pengolahan kelas secara preservatif atau pembinaan dan pengembangan:
  1. Pendataan dan pendokumentasian hasil-hasil positif-konstuktif pengelolaan kelas yang telah dicapai.
  2. Menginformasikan dan mengkomunikasikan data dokumen hasil-hasil pengelolaan kelas kepada pihak-pihak yang dianggap perlu mengetahuinya.
  3. Tukar menukar informasi dan dokumentasi pengelolaan kelas.
  4. Memelihara, mempertahankan dan mengembangkan kondisi positif hasil-hasil pengelolaan kelas.
  5. Memelihara dan mempertahankan secara aktif dan kreatif norma,ketentuan, peraturan dan tata tertib pengelolaan kelas.

PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS

Berbagai pendekatan tesebut:
  1. Pendekatan Otoritatif-Displiner
  2. Pendekatan Intimidatif.
  3. Pendekatan Pemisif-Demokratif.
  4. Pendekatan Resep.
  5. Pendekatan Instruksional.
  6. Pendekatan Motivasi.
  7. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku.
  8. Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial.
  9. Pendekatan Proses Kelompok.
  10. Pendekatan Electis atau Pluralistik.

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS

Prinsip-prinsip pengelolaan kelas sebagai berikut:
  1. Hangat dan Antusias.
  2. Tantangan.
  3. Bervariasi.
  4. Keluwesan.
  5. Penekanan pada Hal-hal yang Positif
  6. Penanaman Disiplin Diri.

KELAS YANG EFEKTIF

Varibel masalah yang perlu diperhatikan untuk membuat iklim kelas yang sehat dan efektif, sebagai berikut:
  1. Bila situasi kelas memungkinkan anak-anak belajar secara maksimal, fungsi kelompok harus diminimalkan.
  2. Manajemen kelas harus memberi fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan kerja sama.
  3. Anggota-anggota kelompok harus diberi kesempatan berpartisipasi dalam mengambil keputusan.
  4. Anggota-anggota kelompok harus dibimbing dalam menyelesaikan kebimbangan dan ketegangan.
  5. Perlu diciptakan persahabatan dan kepercayaan yang kuat antar siswa

Tidak ada komentar: